Penyabab Keputihan Dialami Anak Perempuan Yang Belum Menstruasi, Ketahui Gejalanya

Penyabab Keputihan Dialami Anak Perempuan Yang Belum Menstruasi, Ketahui Gejalanya

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID- Keputihan jadi hal normal yang sering dialami Wanita dalam usia porduktif. Tapi, bagaimana jika keputihan tersebut justru dialami disusia anak-anak?

Keputihan yang dialami buah hati pasti akan membuat panik dan khawatir para orang tua. Apalagi jika anak tersebut belum mencapai masa pubertas dan mestruasi. Apakah kondisi tersebut juga normal dialami anak? Bagaimana penyebab dan cara mengatasinya? Simak informasinya dibawah ini.

Pengertian Keputihan pada Anak

Mengutip dari websote Teen's Health, keputihan yang dialami anak tidak jauh berbeda dengan keputihan yang dialami orang dewasa. Cairan yang keluar berupa ercak putih di area genital.

BACA JUGA:Silaturahmi ke Bogor, Ahmad Syaikhu: Pemimpin Bukan untuk Gaya-gayaan, Tapi untuk Jadi Pelayan Ummat

Keputihan berfungsi untuk membersihkan dan melembapkan vagina, serta membantu mencegah infeksi. Keputihan pada anak sering kali terjadi dan umumnya berwarna bening, tidak berbau, serta tidak menyebabkan rasa panas atau gatal di area genital.

Namun jika keputihan tersebut berbau, gatal, atau menyebabkan rasa panas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

Penyebab Keputihan pada Anak

Keputihan pada anak terbagi menjadi dua kategori, yaitu keputihan fisiologis dan keputihan patologis. Masing-masing jenis ini memiliki penyebab dan cara penanganan yang berbeda. Diantaranya yakni.

1. Keputihan Fisiologis

Keputihan fisiologis adalah kondisi yang normal, ditandai dengan keluarnya cairan bening atau putih yang tidak berbau dari vagina anak. Penyebab umum dari kondisi ini meliputi penggunaan pakaian dalam yang tidak tepat, cara pembersihan area genital yang kurang benar, dan penggunaan popok yang tidak bersih.

BACA JUGA:Vitamin dan Buah yang Baik Dikonsumsi Wanita Saat Mengalami Keputihan

Sebelum mengenakan celana dalam atau popok, Anda perlu memastikan bahwa area genital anak benar-benar kering. Gunakan kain atau tisu kering yang lembut untuk menghilangkan sisa udara. Saat membersihkan area genital, lakukan dari depan ke belakang, sama seperti cara yang dianjurkan untuk orang dewasa.

2. Keputihan Patologis

Berbeda dengan keputihan fisiologis, keputihan patologis sering kali disebabkan oleh infeksi, seperti jamur, bakteri, atau parasit. Salah satu kondisi yang paling serius adalah vaginitis, yang dapat disebabkan oleh infeksi menular seksual akibat virus atau bakteri.

Anda perlu waspada terhadap kemungkinan terjadinya pengungkapan seksual, karena kondisi ini bisa jadi merupakan tanda dari situasi yang lebih serius. Jika Si Kecil mengalami gatal, ketidaknyamanan di area vagina, demam, atau keputihan yang berbau tidak sedap.

BACA JUGA:Jam Tayang Fairy Tail: 100 Years Quest Episode 17 dan Tempat Streamingnya

Gejala Keputihan yang Diaalami Anak

Keputihan pada anak tidak selalu berarti ada infeksi. Namun, jika Si Kecil menunjukkan gejala-gejala berikut, segera konsultasikan ke dokter:

  • ·         Rasa gatal, terbakar, atau iritasi pada area vagina
  • ·         Bau tidak sedap dari area genital
  • ·         Nyeri di bagian bawah perut
  • ·         Keputihan yang kental dan berwarna putih
  • ·         Munculnya lepuh, benjolan, atau luka di area genital
  • ·         Rasa sakit saat buang air kecil
  • ·         Anda juga perlu segera berkonsultasi ke dokter jika:
  • ·         Obat yang diberikan sudah habis tetapi gejala infeksi masih ada
  • ·         Si Kecil sedang mengalami demam
  • ·         Anak merasa sakit meskipun sudah mengonsumsi obat
  • ·         Kamu memiliki pertanyaan lain yang ingin ditanyakan

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: